Kisah Menusukmu
23.47
By
Unknown
0
komentar
kutitipkan kisah ini pada serangkaian dahan , berharap angin kan menghantarkannya pergi , menjauh dari goresan makna yang telah ku rajut selama ini ,
bukan lah akhir yang menyatakan kisah ini tak layak tuk dikenang , hanya saja kemunafikan yang menutur angkuh bahwa hanya ada tangis di tiap lembar kisahnya ,
terhimpit dalam risau , seolah tak ada lagi hari esok , seolah tak ada lagi kilau bintang yang memahat indah malam ku , malam menanti mu , malam merindukan mu ,
kini aku runtuhan , ditemani puing puing bersahaja , berharap cercah hatinya tertinggal dalam lilitan lilitan akal sehat ku ,
meski harapan ku hanya sebuah fatamorgana , layaknya mengejar cintamu saat terjaga , terjaga dalam kepalsuan yang kau balut indah , seolah persepsi ku kau mainkan begitu hebatnya ,
namun tangis ini tak henti mengikis , mengikis batu terjal ku ,
air mata ini hanya sekedar arti , bahwa sempat menginginkan mu hanya akan melukai , bahwa tak sempat memiliki mu hanya tentang menunggu hari , hari dimana kisah ku akan berbalik pada mu , berbalik menusuk mu ,
bukan lah akhir yang menyatakan kisah ini tak layak tuk dikenang , hanya saja kemunafikan yang menutur angkuh bahwa hanya ada tangis di tiap lembar kisahnya ,
terhimpit dalam risau , seolah tak ada lagi hari esok , seolah tak ada lagi kilau bintang yang memahat indah malam ku , malam menanti mu , malam merindukan mu ,
kini aku runtuhan , ditemani puing puing bersahaja , berharap cercah hatinya tertinggal dalam lilitan lilitan akal sehat ku ,
meski harapan ku hanya sebuah fatamorgana , layaknya mengejar cintamu saat terjaga , terjaga dalam kepalsuan yang kau balut indah , seolah persepsi ku kau mainkan begitu hebatnya ,
namun tangis ini tak henti mengikis , mengikis batu terjal ku ,
air mata ini hanya sekedar arti , bahwa sempat menginginkan mu hanya akan melukai , bahwa tak sempat memiliki mu hanya tentang menunggu hari , hari dimana kisah ku akan berbalik pada mu , berbalik menusuk mu ,
0 komentar: